Ust. Abdillah, M.Pd. I, dalam tausyah ramadhan di ruang Roudhohm pagi ini mengungkapkan tentang Hikmah Sahur dalam Untaian Cerita Nabi Yusuf a.s. dan Nabi Yakub a.s.. Sahur merupakan salah satu sunnah yang memiliki keberkahan besar dalam Islam. Keberkahan sahur tidak hanya dalam aspek fisik, tetapi juga dalam dimensi spiritual. Salah satu hikmah sahur dapat ditemukan dalam kisah Nabi Yusuf a.s. dan Nabi Yakub a.s., sebagaimana ditafsirkan oleh Ibn Kathir, seorang ulama dan mufassir terkenal.
Keutamaan Sepertiga Malam Terakhir dalam Islam
Dalam Islam, waktu sepertiga malam terakhir memiliki keutamaan yang besar, terutama dalam hal ibadah dan doa. Banyak dalil yang menunjukkan keistimewaan waktu ini, salah satunya adalah hadis Rasulullah ﷺ yang menjelaskan bahwa Allah turun ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir untuk mengabulkan doa hamba-Nya.
Diriwayatkan dalam Shahih Al-Bukhari (1145) dan Shahih Muslim (758) dari Abu Hurairah رضي الله عنه, Rasulullah ﷺ bersabda:
_"Allah Tabaraka wa Ta’ala turun ke langit dunia setiap malam ketika tersisa sepertiga malam terakhir, lalu berfirman: 'Siapa yang berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mengabulkannya. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka Aku akan memberinya. Siapa yang memohon ampun kepada-Ku, maka Aku akan mengampuninya.'"_
Hadis ini menunjukkan bahwa sepertiga malam terakhir adalah waktu yang mustajab untuk berdoa dan memohon ampun kepada Allah. Oleh karena itu, kaum Muslimin dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, seperti shalat tahajud, doa, dan istighfar pada waktu tersebut.
Selain itu, terdapat riwayat lain yang memperkuat keutamaan waktu sahur. Dalam Shahih Al-Bukhari dan Muslim, Aisyah رضي الله عنها berkata:
_"Di setiap malam, Rasulullah ﷺ melaksanakan shalat witir pada awal, pertengahan, dan akhir malam. Namun, pada akhirnya, beliau lebih sering melakukannya pada waktu sahur (sepertiga malam terakhir)."_
Demikian pula dalam riwayat yang menyebutkan bahwa Abdullah bin Umar رضي الله عنه ketika sedang shalat malam, sering bertanya, "Apakah waktu sahur telah tiba?" Jika dijawab "Ya," maka ia segera memperbanyak doa dan istighfar karena meyakini keutamaan waktu tersebut.
Keberkahan Istighfar di Sepertiga Malam
Berdasarkan hadis-hadis di atas, Ibn Kathir menyimpulkan bahwa sepertiga malam terakhir adalah waktu yang sangat berharga untuk beristighfar dan memohon ampun kepada Allah SWT. Pada waktu ini, Allah SWT lebih dekat dengan hamba-hamba-Nya dan lebih siap untuk menjawab doa dan permintaan mereka.
Dengan demikian, Ibn Kathir menekankan pentingnya beristighfar dan memohon ampun kepada Allah SWT pada sepertiga malam terakhir, karena pada waktu ini Allah SWT lebih berkenan untuk mengampuni dosa-dosa hamba-hamba-Nya.
Hadis tentang Sahur
Anas bin Malik, salah satu sahabat Nabi Muhammad ﷺ, meriwayatkan hadis tentang sahur:
_"Rasulullah ﷺ bersabda, 'Sahur adalah makanan yang berkah, maka janganlah kamu meninggalkannya, walaupun hanya minum seteguk air.'"_ (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam hadis ini, Nabi Muhammad ﷺ menekankan pentingnya sahur dan mengingatkan kita untuk tidak meninggalkannya. Sahur dianggap sebagai makanan yang berkah karena dapat memberikan kekuatan dan energi untuk menjalani hari.
Makna Sahur
Sahur memiliki beberapa makna, antara lain:
1. Makanan sebelum fajar: Sahur adalah makanan yang dikonsumsi sebelum fajar, sebelum memulai puasa.
2. Makanan yang berkah: Sahur dianggap sebagai makanan yang berkah karena dapat memberikan kekuatan dan energi untuk menjalani hari.
3. Persiapan untuk puasa: Sahur juga dianggap sebagai persiapan untuk puasa, karena dapat membantu kita untuk lebih siap dan kuat dalam menjalani puasa.
Dengan demikian, sahur memiliki peran penting dalam kehidupan seorang Muslim, terutama dalam menjalani puasa.
Kisah Nabi Yusuf dan Nabi Yakub dalam Konteks Istighfar
Tafsir dari ayat "Aku akan memohonkan ampun bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dia adalah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (QS. Yusuf: 98) adalah sebagai berikut:
# Tafsir
Dalam ayat ini, Nabi Yakub menyatakan bahwa dia akan memohonkan ampun bagi saudara-saudara Nabi Yusuf kepada Allah SWT. Dia juga menambahkan bahwa Allah SWT adalah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
# Pesan dari Ayat ini
Pesan dari ayat ini adalah bahwa kita harus memohonkan ampun kepada Allah SWT untuk dosa-dosa kita. Kita harus memiliki kepercayaan yang kuat bahwa Allah SWT dapat mengampuni dosa-dosa kita dan memberikan kita ampun dan rahmat.
# Contoh dari Nabi Yakub
Nabi Yakub adalah contoh bagi kita dalam memohonkan ampun kepada Allah SWT. Dia memohonkan ampun bagi saudara-saudara Nabi Yusuf dan memiliki kepercayaan yang kuat bahwa Allah SWT dapat mengampuni dosa-dosa mereka.
Kesimpulan
Dari uraian di atas, kita dapat mengambil beberapa hikmah:
1. Sepertiga malam terakhir adalah waktu yang istimewa untuk beristighfar dan memohon ampun kepada Allah SWT.
2. Sahur memiliki keberkahan yang besar, baik dari segi fisik maupun spiritual, sebagaimana disebutkan dalam hadis Nabi Muhammad ﷺ.
3. Kisah Nabi Yusuf dan Nabi Yakub mengajarkan kita pentingnya istighfar, baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain.
Sebagai seorang Muslim, kita dianjurkan untuk tidak melewatkan kesempatan berharga ini dengan meningkatkan ibadah, memperbanyak doa, serta memohon ampun kepada Allah. Dengan demikian, kita dapat meraih keberkahan dan pertolongan-Nya di dunia dan akhirat.