Seluruh ustadz - ustadzah mendapatkan penguatan spiritual melalui agenda Kajian Selasa yang dilaksanakan setiap pekan. Salah satu materi disampaikan oleh Ustadz Nasihin mengenai pentingnya Kalimah Thayyibah (kalimat-kalimat baik). Kalimat-kalimat ini, meskipun ringan di lisan, memiliki bobot luar biasa dalam timbangan amal di akhirat.
Ustadz Nasihin membuka sesi dengan mengutip QS. Ibrahim (14): 24, yang mengibaratkan kalimat yang baik seperti pohon yang kokoh, berakar teguh, dan cabangnya menjulang ke langit. Inilah perumpamaan bagi perkataan yang membawa kebaikan dan keberkahan.
Berikut adalah tiga Kalimah Thayyibah yang ditekankan karena kekuatannya dalam mendatangkan rahmat dan memperberat amal baik:
Ta’awudz merupakan merupakan doa untuk memohon perlindungan atau penjagaan. Kita Boleh Membacanya kapan saja, termasuk dalam shalat.
Setiap perkara penting yang tidak diawali dengan Bismillahirrahmanirrahim, maka perbuatan tersebut akan terputus (dari rahmat Allah). (Imam An Nawawi mengatakan ini hadits hasan)
Pentingnya Basmalah didasarkan pada Dalil Imam An Nawawi mengatakan ini hadits hasan. Jadi, dalil ini merupakan dalil umum tentang basmalah yang dibaca sebelum melakukan sesuatu. Hal yang perlu ditekankan bahwa Basmalah harus dibaca sebelum melakukan amal yang jelas-jelas merupakan amal saleh.
Oleh karena itu, sangat penting menanamkan dua hal pada anak:
Istirja’ yang berarti Sesungguhnya kita milik Allah, dan kepada-Nya lah kita kembali, adalah kalimat yang diucapkan ketika kita sedang menghadapi musibah atau cobaan. Kalimat ini merupakan bentuk pengakuan dan penyerahan diri kita sepenuhnya kepada Allah bahwa segala sesuatu adalah milikNya dan akan kembali kepadaNya, sehingga hati menjadi lebih tenang dan ikhlas.
Melalui pemahaman dan pembiasaan Kalimah Thayyibah ini, diharapkan seluruh warga sekolah tidak hanya memperindah lisan, tetapi juga memperkuat iman dan mengisi timbangan amal kebaikan.