(17 Jul 2024 | 21:15)

Membuka Jendela Pengetahuan: Menjelajahi Warisan Islam dan Sains dalam Pembelajaran Holistik

Mengajar sains secara holistik bukan sekadar menyampaikan fakta-fakta ilmiah. Pendekatan ini menekankan keterkaitan sains dengan disiplin ilmu lain, pertimbangan etika, dan aplikasi di dunia nyata. Dengan memupuk pemikiran kritis dan keterampilan pemecahan masalah, sains holistik bertujuan untuk menumbuhkan warga negara yang melek sains yang dapat membuat keputusan yang tepat dan berkontribusi pada masyarakat.

Inti dari pengajaran sains holistik adalah pemahaman tentang sifat sains. Ini bukan hanya kumpulan pengetahuan statis tetapi proses dinamis yang melibatkan observasi, eksperimen, dan penyelidikan kritis. Perspektif ini mendorong siswa untuk memandang sains sebagai alat untuk menjelajahi dunia alami dan mengatasi tantangan kompleks.

Untuk menerapkan pengajaran sains holistik secara efektif, perencanaan pelajaran harus dipertimbangkan dengan cermat. Integrasi konsep ilmiah dengan dimensi etika, sosial, dan lingkungan sangat penting. Guru harus menciptakan lingkungan kelas yang menumbuhkan rasa ingin tahu dan pemikiran kritis, mendorong siswa untuk menjelajahi pertanyaan besar dan membuat hubungan antara sains dan kehidupan mereka.

Islam dan sains memiliki sejarah yang kaya, dengan cendekiawan Muslim memberikan kontribusi signifikan pada pengembangan pengetahuan ilmiah. Al-Qur'an menekankan pentingnya mencari ilmu, dan prinsip ini sejalan dengan nilai-nilai inti pengajaran sains holistik. Menjelajahi hubungan antara Islam dan sains dapat memperkaya pengalaman belajar dan menumbuhkan pemahaman yang lebih dalam tentang kedua domain.

Meskipun menerapkan pengajaran sains holistik menghadirkan tantangan, seperti menemukan sumber belajar yang relevan, imbalannya sangat besar. Menyaksikan siswa terlibat dalam penyelidikan yang bermakna dan mengembangkan penghargaan yang lebih dalam terhadap keterkaitan sains dan masyarakat benar-benar menginspirasi.

Kata kunci: pengajaran sains holistik, sifat sains, pertanyaan besar, Islam dan sains, pemikiran kritis, pemecahan masalah

Disarikan dari TeTalk (Teacher Talk) Usth. Yulianti Prastiwi, S.Si