Menggali Pemahaman Kesehatan Mental Bersama Analis Kesehatan
Pada hari ini, SMP Al Hikmah mengadakan seminar "Kesehatan Mental pada Remaja" dengan tema Mental Health In School, yang diikuti oleh siswa kelas 7, 8. Sesi pertama dipandu oleh Bpk. Ridwan, yang menyampaikan materi tentang dasar-dasar kesehatan mental. Dalam penjelasannya, Bpk. Ridwan menguraikan pentingnya memahami bagaimana cara berpikir, merasakan, dan bertindak sebagai bagian dari kesehatan mental.
Menggali Pemahaman Kesehatan Mental Bersama Bpk. Ridwan, S.Psi, M.Psi. Psikolog, beliau adalah seorang Analis Program Kesehatan Jiwa, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa timur. Pada sesi pertama dari seminar "Kesehatan Mental pada Remaja," yang diadakan di SMP Al Hikmah, dibawakan oleh Bpk. Ridwan. Dalam sesi ini, Bpk. Ridwan memulai presentasi dengan menjelaskan pengertian dan signifikansi kesehatan mental, yang mencakup cara berpikir, merasakan, dan bertindak. Beliau menekankan bahwa kesehatan mental bukan hanya mengenai menghindari tekanan emosional, tetapi juga tentang mengembangkan kemampuan untuk menghadapi tantangan kehidupan.
Bpk. Ridwan kemudian memperkenalkan berbagai elemen dasar dari kesehatan mental, termasuk pengenalan terhadap stres dan langkah-langkah sederhana untuk mengelolanya. Dia menjelaskan beberapa tanda-tanda umum masalah kesehatan mental yang sering dialami oleh remaja, seperti kecemasan, depresi, dan perubahan suasana hati. Beliau menggunakan contoh kasus nyata dan riset terbaru untuk membantu siswa memahami kondisi-kondisi ini dalam konteks kehidupan mereka sehari-hari.
Setelah pemaparan teori, Bpk. Ridwan membuka forum tanya jawab, di mana siswa sangat antusias untuk berpartisipasi. Banyak di antara mereka yang membagikan pengalaman pribadi terkait tekanan di sekolah dan cara mereka menghadapinya. Diskusi ini menciptakan suasana yang penuh dukungan, membuat siswa merasa nyaman untuk membicarakan isu-isu yang jarang disorot, seperti stigma seputar kesehatan mental. Dengan begitu, sesi ini tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga membangun rasa solidaritas di antara siswa. Humas
