Sabtu, 31 Mei 2025 menjadi momen istimewa bagi keluarga besar Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) Al Hikmah. khususnya SMP Al Hikmah Bertempat di Ruang Roudhoh SMP Al Hikmah, acara kajian Sabtu Kelima (SALIMA) yang diadakan secara rutin untuk seluruh guru YLPI Al HIkmah kali ini mengusung tema mendalam mengenai kehamilan, kebersihan alat kelamin, serta relasi suami isteri. Acara ini dihadiri oleh puluhan peserta, baik guru, maupun pimpinan.
Acara dibuka dengan sambutan penuh makna dari Ustadzah Endah Yuliani selaku perwakilan Yayasan Al Hikmah Surabaya. Dalam sambutannya, beliau mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan reproduksi dan menjadikan momen kajian ini sebagai bentuk refleksi mendalam. “Kajian seperti ini bukan hanya untuk menambah pengetahuan medis, tetapi juga untuk semakin meneguhkan keyakinan kita bahwa segala hal—termasuk kehamilan—adalah kuasa Allah SWT,” tutur Ustadzah Endah dengan penuh semangat.
Kajian inti disampaikan oleh narasumber utama, dr. Muhamad Fachry, SpOG, seorang dokter spesialis kandungan yang tak hanya piawai dalam bidang medis, tetapi juga mampu merangkai pesan spiritual yang menggugah hati. Dalam materinya, beliau membahas topik seputar kesehatan organ reproduksi, kebersihan organ reproduksi, serta pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan bagi pasangan suami isteri. Penjelasan ilmiah ini dikaitkan dengan nilai-nilai syariat Islam, menjadikan suasana kajian semakin khusyuk dan penuh hikmah.
Yang menarik dan luar biasa dari kajian ini adalah ketika dr. Fachry menyinggung tentang ayat-ayat Al-Quran yang berbicara mengenai kehamilan. Beliau menyebutkan bahwa Al-Quran menyinggung beberapa kisah kehamilan yang menjadi bukti nyata kuasa Allah SWT. Di antaranya, kisah kehamilan Khadijah r.a. yang menikah dengan Rasulullah SAW pada usia 40 tahun dan dikaruniai 4 anak. Selanjutnya, kisah Sarah r.a., isteri Nabi Ibrahim a.s. yang hamil di usia senja, serta kisah isteri Nabi Zakariya yang juga dikaruniai keturunan di usia lanjut. Tak ketinggalan, kisah kehamilan Maryam a.s. yang begitu mulia dan penuh keberkahan.
Menurut dr. Fachry, dari empat kisah tersebut, tiga terjadi pada usia yang secara medis dianggap tidak ideal. Hal ini menunjukkan bahwa kehamilan sepenuhnya berada dalam kendali Allah SWT. “Segala kehamilan adalah kehendak Allah SWT. Ayat-ayat ini menjadi pengingat bagi kita bahwa tidak ada yang mustahil jika Allah berkehendak,” tegas beliau dengan suara mantap.
Selain itu, dokter juga menekankan pentingnya pasangan suami isteri menghafal dan membaca doa sebelum jima’ (hubungan suami isteri). Hasil survei yang beliau lakukan terhadap 100 pasangan menunjukkan bahwa hanya 5 orang yang hafal doa ini. “Padahal, Allah SWT memerintahkan kita untuk selalu memohon perlindungan kepada-Nya sebelum berhubungan. Ini bukan hanya soal ibadah, tetapi juga ikhtiar lahir dan batin untuk memperoleh keturunan yang saleh dan salehah,” terang beliau. Pesan ini menyentuh hati banyak peserta, menjadi pengingat betapa sering hal sederhana justru terlupakan dalam keseharian.
Suasana kajian semakin hidup saat sesi tanya jawab dibuka. Salah satu peserta, Ustadz Furqon, S.Si dari SD Al Hikmah, mengajukan pertanyaan yang cukup menggelitik: bagaimana pandangan medis dan syariat mengenai kehamilan di atas usia 35 tahun, yang kerap menjadi kekhawatiran banyak orang, termasuk kebijakan pemerintah yang menyarankan kehamilan sebelum usia tersebut. dr. Fachry memberikan jawaban yang menenangkan hati, “Usia hanyalah angka. Segala kehamilan, sekali lagi, adalah atas izin Allah SWT. Selama kita berusaha menjaga kesehatan dan senantiasa berdoa, insyaAllah Allah mudahkan.”
Beliau juga membagikan kisah inspiratif dari salah satu pasiennya yang sempat merasa putus asa untuk hamil di usia 42 tahun. Namun, saat sedang thawaf di Tanah Suci, beliau memperoleh ilham dan keyakinan penuh bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dengan izin Allah, sang pasien akhirnya hamil dan melahirkan anak yang sehat, menjadi pelengkap kebahagiaan rumah tangga.
Pesan ini menjadi penutup manis dari kajian yang penuh makna: bahwa kita harus senantiasa menautkan segala ikhtiar kepada Allah SWT, termasuk dalam urusan kehamilan dan rumah tangga. Ustadzah Endah Yuliani, dalam ucapan penutupnya, menyampaikan rasa syukur dan harapannya. “Semoga kajian ini menjadi sumber ilmu dan penguat iman bagi kita semua. Mari kita jaga kesehatan, tingkatkan ibadah, dan serahkan segala urusan kepada Allah SWT,” tutur beliau dengan suara lembut.
Acara kajian SALIMA ini menjadi pengingat bahwa kehamilan adalah anugerah dan kehendak Allah SWT, yang harus dijaga dengan sebaik-baiknya. Semoga menjadi inspirasi dan penguat hati bagi semua peserta yang hadir maupun yang mendengar kisahnya.
Informasi SPMB (Sistem Penerimaan Murid baru) Tahun Ajaran 2025/2026
Bagi masyarakat yang ingin bergabung bersama SMP Al Hikmah Surabaya, informasi SPMB dapat diakses melalui:
📞 0857 9051 3535 (Ustadz Afif)
☎️ (031) 8288228
🌐 alihikmah.sekolahku.id/ppdb